PROPOSAL PENELITIAN
MODEL
PEMBELAJARAN PENULISAN KATA-KATA SERAPAN ASING DALAM BAHASA INDONESIA DENGAN
METODE ACCELERATED LEARNING PADA KARANGAN NARASI SUGESTIF DI
KELAS X SMA
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia ialah bahasa yang
terpenting di kawasan republik kita. Peran nyata bahasa Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara memerlukan penebalan dan
pemantapan rasa cinta dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia. Salah satu
butir Sumpah Pemuda 1928, menjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia,
harus semakin terwujud secara nyata sehingga akan memantapkan peran bahasa
Indonesia di bumi Indonesia. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mampu
mendekatkan dan sekaligus mempersatukan berbagai golongan etnis di Indonesia
sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan lancar dalam kehidupan sehari-hari.
Kontak budaya terbukti telah banyak
berpengaruh terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Sejak pertumbuhannya,
bahasa nasional menyerap banyak unsur bahasa lain, seperti bahasa Sanskerta,
Arab, Belanda, Portugis, Jawa, Sunda, Minang, Bugis, dan dewasa ini banyak
menyerap kata dari bahasa Inggris. Penyerapan tersebut bertujuan untuk
mempertajam daya ungkap pemakaian bahasa Indonesia dan pencendikiawan bahasa Indonesia.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan kebangsaan,
(2) lambang identitas nasional, (3) alat perhubungan antar warga, antar daerah
dan antar budaya (4) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku
bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam
kesatuan kebangsaan Indonesia (E. Zaenal Arifin, S. Amran Tasai, 2006:12)
Penting tidaknya suatu bahasa dapat juga
didasari patokan yang berikut: (1) jumlah penuturnya, (2) luas penyebarannya,
(3) peranannya sebagai sarana ilmu, sastra, dan ungkapan budaya lain yang
dianggap bernilai. Ragam bahasa menurut sarananya lazim dibagi atas ragam
lisan, atau ujaran, dan ragam tulisan. Karena tiap-tiap masyarakat bahasa
memiliki ragam lisan, sedangkan ragam tulisan baru muncul kemudian, maka soal
yang perlu ditelaah adalah bagaimana orang menuangkan ujarannya ke dalam bentuk
tulisan. (Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Depdikbud 1992 :6)
Bagi sebagian peserta didik SMA,
penulisan kata - kata serapan asing dalam karangan bukan hal yang mudah. Banyak
di antara mereka yang belum mengerti penulisan kata - kata serapan yang benar.
Keadaan demikian dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya guru, peserta
didik, metode, materi, sarana-prasarana, dan lingkungan.
Dalam setiap pelaksanaan pembelajaran,
guru dan peserta didik merupakan dua komponen yang sangat penting. Tanpa ada
salah satu dari keduanya pembelajaran menjadi kurang bahkan tidak dapat
dilaksanakan. Dilihat dari keberadaan guru dan peserta didik, ada dua
kecenderungan pembelajaran, yakni pembelajaran yang didominasi oleh guru dan
pembelajaran yang mempertinggi aktivitas peserta didik.
Beberapa tahun ini, pendidikan di
Indonesia menekankan pada peningkatan kreativitas, aktivitas, dan berpusat pada
peserta didik (people centered). Sedangkan sebelumnya lebih dominan pada
aktivitas guru (teacher centered). Perubahan paradigma tersebut tidak
sebatas wacana, tetapi telah dituangkan dalam UUSPN Bab I Ketentuan Umum Pasal
1 ayat 1 sebagai berikut:
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
seta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Semangat baru itu tumbuh karena ada
kesadaran kolektif, bahwa interaksi guru dengan peserta didik merupakan penentu
pendidikan, peserta didik sebagai pelaku utama belajar, dan guru sebagai
pembimbing, fasilitator, administrator dan yang membelajarkan peserta didik.
Di lain pihak, kenyataan di sekolah
secara praktis menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia dewasa ini belum
mampu mencapai tujuan atau cita-cita ideal yang digariskan dalam tujuan
pendidikan nasional. Materi bahasa Indonesia masih dominan menekankan pada
aspek ingatan/pengetahuan, sedangkan hal yang tidak kalah penting yaitu aspek
aplikasi dan pembiasaan penggunaan bahasa tulisan belum optimal.
Ada tiga substansi dasar pembelajaran
bahasa Indonesia menurut kurikulum 2004, yaitu pengajaran, bimbingan dan
latihan. Ketiga substansi tersebut harus diimplementasikan dalam proses
pembelajaran di sekolah. Akan tetapi dalam realisasinya di lapangan,
pelaksanaan kurikulum bahasa Indonesia ditemukan berbagai kendala, antara lain:
(1) materi bahasa Indonesia termasuk bahan ajar mengarang, lebih berfokus pada
pengayaan pengetahuan (kognitif) dan kurang dalam pembentukan pembiasaan
dan keterampilan (psikomotorik)', (2) terbatasnya pernahaman guru bahasa
Indonesia dalam pengembangan pendekatan dan model pembelajaran yang lebih
variatif; (3) kurangnya berbagai kegiatan pelatihan dan pengembangan guru; (4)
terbatasnya sarana dan prasarana penunjang belajar; (5) belum optimalnya
kerjasama sekolah dengan lingkungan keluarga (orang tua peserta didik); dan (6)
rendahnya minat belajar peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia; (7)
anggapan peserta didik bahwa pelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran
yang mudah, karena merupakan pelajaran yang mudah, karena merupakan bahasa
sehari-hari. Akibatnya, proses dan hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran bahasa Indonesia belum sesuai dengan tujuan kurikuler yang telah
ditentukan, yaitu peserta didik memahami, menghayati dan terbiasa menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam bentuk bahasa lisan maupun
tulisan.
Kondisi tersebut dipandang sebagai salah satu wujud
kelemahan pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah - sekolah dewasa
ini. Oleh karena itu, untuk menyikapi hal tersebut perlu dilakukan inovasi
dalam pembelajaran sebagai respons terhadap gejala melemahnya kualitas proses
dan hasil pembelajaran. Salah satu bentuk respon yang dilakukan oleh penulis
adalah dengan melakukan penelitian kepada peserta didik di SMA Negeri I dengan judul: MODEL PEMBELAJARAN PENULISAN
KATA-KATA SERAPAN ASING DALAM BAHASA INDONESIA DENGAN METODE ACCELERATED
LEARNING PADA KARANGAN NARASI SUGESTIF SISWA KELAS X SMA .
1.2. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah
1.2.1. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam suatu
penelitian merupakan hal yang sangat penting agar pembahasan menjadi lebih
fokus, terarah dan sistematis.
Hal ini sejalan dengan pendapat berikut:
Pembatasan masalah diperlukan bukan saja untuk
mempermudah atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk
dapat menetapkan lebih dahulu sebagai suatu yang diperlukan untuk pemecahannya:
tenaga, kecekatan, waktu, ongkos, dan Iain-lain yang timbul dari rencana
tertentu itu (Surakhmad, 1994:36)
Berdasarkan pendapat tersebut, penulis
akan membatasi penelitian ini pada pembelajaran penulisan kata-kata serapan
asing dengan metode accelerated learning.
1.2.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas
dapat diidentifikasikan adanya permasalahan yang akan diteliti, yakni
sebagaimana dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut ini:
- Apakah model pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia dengan metode accelerated learning pada karangan narasi sugestif siswa kelas X SMA memberikan hasil yang baik?
- Dapatkah metode accelerated learning dalam pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing pada karangan narasi sugestif siswa kelas X SMA memberikan hasil yang efektif?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Arikunto (1998:15) menerangkan bahwa
tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal
yang di peroleh setelah penelitian selesai.
Penulis mengadakan penelitian ini dengan
tujuan ingin menganalisis kemampuan siswa kelas X SMA dengan metode accelerated learning dalam
pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing pada karangan narasi sugestif.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang penulis lakukan
ini bermanfaat untuk keperluan berikut:
- Dapat menemukan metode yang efektif dalam pengajaran penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia
- Dapat Menambah wawasan bagi guru yang membaca skripsi penulis, sehingga dapat dijadikan bahan perbandingan pada pelaksanaan praktik belajar mengajar di SMA
- Meningkatkan kemampuan berbahasa terutama dalam hal kata-kata serapan asing
- Menambah wawasan bagi penulis tentang adanya metode accelerated learning dalam pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif.
1.4. Anggapan Dasar dan Hipotesis
1.4.1 Anggapan Dasar
Anggapan dasar atau postulat merupakan
suatu hal yang dianggap benar oleh peneliti. Anggapan dasar merupakan titik
pangkal dalam melakukan penelitian. Anggapan dasar penting fungsinya dalam
suatu penelitian atau pembahasan karya ilmiah. Mengenai pengertian anggapan
dasar (Surakhmad, 1994: 107). mengemukakan, "Sebuah anggapan dasar atau
postulat adalah sebuah titik pemikiran yang kebenarannya diterima oleh
penyelidik" Sedangkan (Wirasasmita, 1987:10) berpendapat: "Anggapan
dasar ialah segala kebenaran teori atau pendapat yang dijadikan dasar
penelitian. Dalam anggapan dasar kebenaran yang dijadikan pegangan tidak
dipersoalkan lagi, apakah kebenaran tersebut sudah benar menurut hakekat
kebenaran itu.
Berdasarkan pengertian anggapan dasar
tersebut di atas, maka penulis menetapkan anggapan dasar yang relevan dengan
penelitian ini.
- Menulis karangan narasi sugestif merupakan bagian dari pengajaran bahasa Indonesia, pokok bahasan menulis di kelas X SMAN
- Penggunaan Metode dan Teknik Pembelajaran yang bervariasi akan lebih memotivasi siswa untuk belajar lebih efektif.
- Kata-kata serapan asing merupakan bagian dari bahasa Indonesia yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan sub bahasan pokok dalam bahasa Indonesia
- Menulis merupakan kegiatan berbahasa yang mengajarkan membuat kalimat-kalimat dengan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1.4.2. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari
suatu masalah yang harus dibuktikan lagi kebenarannya. Jadi hipotesis ini akan
menjadi landasan atau pegangan sementara sebelum sampai pada sebuah teori dari
hasil penelitian yang dilaksanakan.
Hipotesis adalah "jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang
terkumpul." (Arikunto, 2002: 66) menyatakan bahwa rumusan hipotesis
merupakan hal penting dalam penelitian. Sejalan dengan pendapat di atas penulis
merumuskan hipotesis penelitian ini adalah "Model Pembelajaran Penulisan
Kata-kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia Dengan Metode Accelerated
Learning pada Karangan Narasi Sugestif Siswa Kelas X SMA berhasil dengan baik".
1.5. Metode dan Teknik Penelitian
1.5.1. Metode Penelitian
Setiap penelitian menggunakan metode
penelitian agar penelitian dapat berjalan dengan lancar. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan Metode Penelitian Deskriptif. Penelitian deskriptif
berusaha untuk menyajikan kenyataan-kenyataan seperti apa adanya yang bertujuan
untuk menganalisis keterampilan penulisan Kata-kata serapan asing dalam bahasa
Indonesia pada karangan narasi sugestif.
1.5.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan
peranan penting dalam setiap penelitian. Teknik penelitian yang digunakan oleh
penulis untuk memperoleh data adalah:
- Observasi
Teknik
observasi digunakan untuk mengadakan pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam
mengikuti pelajaran menulis, khususnya pada Karangan Narasi Sugestif Dengan
ini, penulis pun ingin mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami
penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia pada karangan narasi
sugestif.
- Studi Pustaka
Sebelum melakukan penelitian, terlebih
dahulu penulis mengumpulkan buku-buku acuan yang digunakan untuk penelitian
ini. Dalam riset kepustakaan penulis memilih bahan-bahan yang sudah
direncanakan dan melatarbelakangi pelaksanaan penelitian.
- Teknik Tes
Teknik tes adalah suatu teknik atau cara
dalam melaksanakan kegiatan evaluasi yang merupakan serangkaian tugas yang
harus dikerjakan oleh siswa. Adapun teknik dalam penelitian ini adalah siswa
diberikan tugas untuk membuat karangan narasi sugestif dengan menggunakan
kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia.
1.6. Populasi dan Sampel
1.6.1. Populasi
Populasi merupakan objek penelitian
secara totalitas, dapat berupa manusia, benda, peristiwa dan fenomena yang
terjadi. Menentukan populasi merupakan salah satu tahap penting dalam suatu
penelitian agar memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian.
Populasi yang penulis pilih dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X SMA Tahun
Ajaran 2011/2012.
1.6.2. Sampel
Sampel penelitian merupakan sebagian
dari populasi yang di teliti, didapatkan melalui teknik penarikan sampel
tertentu. Karena keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan dalam penelitian ini
maka penulis akan mengambil sample 15% dari jumlah 280 siswa populasi kelas X
SMA Tahun Ajaran 2011/2012.
1.7. Definisi Operasional
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti
mengambil judul: “Model Pembelajaran Penulisan Kata-kata Serapan Asing Dalam
Bahasa Indonesia Dengan Metode Accelerated Learning pada Karangan Narasi
Sugestif. Sejalan dengan judul yang dikemukakan di atas, maka penulis akan menjelaskan
istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya ) dari sesuatu yang akan di buat/dihasilkan.
- Pembelajaran adalah pengalaman belajar yang dialami oleh siswa dalam proses menguasai tujuan pengajaran.
- Menulis dalam penelitian ini adalah kemampuan menuangkan ide-ide atau gagasan dengan memperhatikan kaidah penulisan dan kalimat-kalimat yang sistematis, yang disajikan dalam bentuk karangan narasi sugestif.
- Kata Serapan adalah Salah satu bentuk perkembangan bahasa Indonesia adalah berupa penyerapan kata ke dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa-bahasa asing.
- Metode Accelerated learning adalah cara belajar yang alamiah,
Prinsip-prinsip Metode Accelerated
Learning sebagai berikut:
a.
Belajar melibatkan
seluruh pikiran dan tubuh;
b.
Belajar adalah
berkreasi bukan mengkonsumsi;
c.
Kerja sama membantu
proses belajar;
d.
Pembelajaran
berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan;
e.
Belajar berasal dari
mengerjakan pekerjaan itu sendiri (dengan umpan balik);
f.
Emosi positif sangat
membantu pembelajaran;
g.
Otak - citra menyerap
informasi secara langsung dan otomatis;
6. Karangan
Narasi Sugestif adalah karya tulis yang isinya mengisahkan suatu peristiwa
imajinatif dengan menggunakan bahasa yang indah, seperti novel dan cerpen. Di
sini penulis berusaha memaparkan keadaan atau obyek sesuai dengan amatan atau
rekaan penulis.
7. Simpulan
penulis bahwa Metode Accelerated Learning layak dan akan berhasil dalam model
pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia pada
karangan narasi sugestif siswa di kelas X SMAN. Hal ini tampak pada tahapan
pembelajaran, yaitu dimulai pada tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap
penyelesaian.
1.8. Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini berkenaan
dengan cara untuk memperoleh data yang diperlukan untuk menentukan tujuan.
Metode menekankan kepada strategi, proses dan pendekatan dalam memilih
jenis-jenis dan karakteristik serta dimensi ruang dan waktu yang diperlukan.
Adapun metode yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah metode deksriptif yaitu metode yang membicarakan beberapa
kemungkinan untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang atau aktual
dengan rancangan penggunaan metode deskriptif. Langkah-Iangkahnya sebagai berikut:
1.
Mengumpulkan data
berupa hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran metode Accelerated
Learning.
2.
Mengklarifikasikan
unsur-unsur metode pembelajaran agar mudah penganalisisannya:
3.
Menganalisis data yang
sudah diidentifikasi model pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing pada
karangan narasi sugestif.
4.
Menginterpretasikan
hasil analisis yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran penulisan kata-kata
serapan asing dalam bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif.
1.9. Teknik Pengumpulan Data
Teknik penelitian yang digunakan oleh
penulis dalam usaha memperoleh data adalah:
a. Teknik Studi Dokumentasi
Teknik studi dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia pada
karangan narasi sugestif dengan metode Accelerated Learning.
Penulis membaca buku Kurikulum dan hasil
Belajar serta kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah untuk mencari dan menemukan
kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator hasil belajar yang akan
diteliti. Berbekal hasil studi dokumentasi tersebut, penulis membuat rencana
pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia pada
karangan narasi sugestif dengan metode Accelerated learning.
b. Uji Coba
Teknik uji coba untuk menghasilkan data
kegiatan belajar mengajar penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa
Indonesia pada karangan narasi sugestif dengan metode Accelerated Learning di
depan kelas. Dalam kegiatan ini penulis melakukan Serangkaian kegiatan belajar
mengajar yang penulis rekam, selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk tulisan.
Dengan uji coba ini penulis akan memperoleh gambaran mengenai penguasaan
penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia.
c. Teknik Tes
Tes untuk mengumpulkan data hasil
kegiatan belajar mengajar penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa
Indonesia pada karangan narasi sugestif dengan metode Accelerated Learning yang
berupa pretes dan postes.
Penulis melakukan pretes sebelum belajar
mengajar guna mengetahui pengetahuan siswa tentang penulisan kata-kata serapan
asing dalam bahasa Indonesia pada sebuah karangan narasi sugestif. Postes
penulis lakukan setelah selesai belajar mengajar untuk mengetahui penguasaan
penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia pada sebuah karangan
narasi sugestif
d. Analisis Data
Setelah siswa melaksanakan tes akhir
yang hasilnya berupa pengetahuan siswa tentang penulisan kata-kata serapan
asing dalam bahasa Indonesia dan menampilkan siswa menemukan penulisan kata-kata
serapan asing dalam bahasa Indonesia pada sebuah karangan narasi sugestif,
kemudian penulis analisis.
1.11. Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, penulis akan
melakukan pengolahan yang berupa hasil penemuan penulisan kata-kata serapan
asing dalam bahasa Indonesia yang telah dilakukan oleh siswa dalam tes awal dan
tes akhir.
Langkah-langkah pengolahan data yang
akan penulis lakukan adalah sebagai berikut:
a.
Mengumpulkan data
b.
Menganalisis data
c.
Menghitung nomalitas
distribusi hasil pretes dan postes.
d.
Menghitung korelasi dan
koefisiensi antara penguasaan kata-kata serapan (x) dan kemampuan menemukan
penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia pada sebuah karangan
(y).
1.12. Populasi dan Sampel
1.12.1. Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan
subjek penelitian yang meliputi seluruh elemen yang ada di wilayah penelitian
(Arikunto. 1996). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
SMA tahun Pelajaran 2011/2012
yang berjumlah 280 orang siswa, untuk eksperimen ini penulis memilih sampel
berdasarkan jumlah tersebut.
1.12.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti (Arikunto; 1996). Populasi yang penulis pilih dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Tahun Ajaran 2011/2012.
Karena keterbatasan waktu, tenaga dan
kemampuan dalam penelitian ini penulis memilih untuk pengujian sampel yang
diujicobakan, setelah dilakukan pemilihan secara random diperoleh sampel
penelitian adalah kelas X.2 sebanyak 40 siswa.
1.13. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah sarana penelitian yang
berupa seperangkat tes untuk menyimpulkan data dan sebagai bahan pengolahan.
Suharsimi (2002:136) berpendapat bahwa instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik.
Instrumen penelitian yang penulis
gunakan antara lain:
- Wawancara guru mata pelajaran bahasa Indonesia dilakukan penulis untuk dapat memperoleh informasi dan memperlancar kegiatan yang akan penulis lakukan.
- Observasi ini penulis gunakan untuk mengetahui kemampuan penulis yang berperan sebagai guru dalam mengajarkan struktur penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan karangan narasi sugestif sebagai salah satu pembelajaran struktur.
- Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Adi W. Gunawan Genius Learning Strategy; Petunjuk Praktis untuk
Menerapkan Accelerated Learning, Jakarta: Gramedia Pustaka utama, 2003.
Anonimous. Undang-undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional). Jakarta:
Sinar Grafika, 2003
A. Tabrani Rusyan. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Remaja
Karya, 1984
Depdikbud. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
1990
Depdikbud. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Perum Balai
Pustaka: 1992
Depdikbud. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, :
Pustaka Setia, November 2005
Deporter, Bobbi, Accelerated Learning. New Horzons for learning
2001, http//www.new horizons.org/strategis accelerated deporter
Dian Sukmara. Implementasi Life Skill dalam KTSP Melalui Model
Manajemen Potensial Qodrati, : Mughni Sejahtera, 2007
E. Zaenal Arifin, S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi, Jakarta: Akademik Pressindo, 2006
Imam Barnadib. Pembelajaran Kontruktifisme. 1997 Sumber: Internet
http://gurupkn. wordpress. com
Joice Weil. Bentuk dan Jenis Model Pembelajaran., Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.2000
Lembaran Negara Republik Indonesia No: 78, 2003, Undang-Undang RI No 20
tahun 2003.Tentang Sistem pendidikan Nasional
Madden, Thomas L. Fire Up your Learning: An. Accelerated Learning
Action Guide, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002.
Margono S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1998
Meier, Dave.77*e Accelerated Learning HandbooL : Kaifa, 2002
Mochamad Surya. Psikologi Pendidikan. : CV. Pembangunan Haya,
1992
M. Dalyono. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997
Rose, Colin dan Malcolm, Nicholl, Malcolm. Accelerated Learning For
The 21 st Century : Nuansa Cendikia, 2002
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Kependidikan Suatu Pendekatan
Praktek, Jakarta: Bina Aksara 1987
Suhendar. Pelajaran Bahasa Indonesia. Tarsito. : 1993
Tampubolon. Pola Pengembangan dan Pemberdayaan dalam Pembangunan
sesuai dengan Tuntutan Otonomi Daerah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No.
32 November 2001
Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional, : Remaja Karya, 1990
Wowo Sunaryo Kuswana. Yayat., Sriyono. Model, Pendekatan,
Strategi, Metode, Gaya, Tim Penulis Studio Media Pendidikan, 2003-2005.
Winarno Surachmad. Pengantar Penelitian Ilmiah, : Tarsito
1990